Kamis, 07 Januari 2016

Josaphat Tetuko, sang Professor Radar dan Drone dari Bandung



Josaphat Tetuko, sang Professor Radar dan Drone dari Bandung





Siapa bilang Indonesia tidak bisa membuat drone (pesawat nirawak)? Adalah Profesor Josaphat Tetuko yang saat ini telah mampu membuat drone kelas dunia. Professor yang saat ini banyak menghabiskan waktunya di Jepang ini sempat menawarkan drone hasil kreasinya pada pemerintah Presiden Joko Widodo. Drone yang mampu memindai langit Indonesia itu dinamai dengan nama “Garuda”. Dirinya saat itu mengklaim mampu membuat drone yang berkualitas namun jauh lebih murah dari harga drone dipasaran.


Prof Josaphat, mengatakan bahwa Garuda merupakan teknologi pertama di dunia yang dilengkapi dengan terobosan ruang udara bahkan ruang angkasa. Selain itu beberapa perangkat khusus juga melengkapi kecanggihan Garuda seperti Synthetic Aperture Radar (SAR), Hyperspectral & TIR (Thermal Infrared Radar), high resolution and high vision camera, hingga teleskop.





Micro Satellite dari Josaphat Laboratory (foto: Tribunnews)


Spesifikasi ini dianggap berbeda dengan jenis drone yang pada umumnya digunakan atau diteliti di Indonesia bahkan di dunia, sebab drone ini adalah jenis drone stratosphere yang memerlukan ketahanan di iklim luar angkasa. Beberapa negara maju sudah mengantri untuk bisa menggunakan teknologi milik Profesor yang menjadi Guru Besar di Universitas Chiba, Jepang ini.


Pada akhir tahun nanti diperkirakan projek pesawat tanpa awak akan diluncurkan. “Kita membuat pesawat tanpa awak (unmanned arial vehicle) atau UAV dengan Bimasena diperkirakan tahun ini bisa diluncurkan karena prototipnya selesai. UAV ini bisa untuk pemetaan bencana, hutan, monitoring wilayah dan sebagainya, bahkan bisa mengetahui adalanya illegal fishing,”


Lalu siapakah sebenarnya Profesor Josaphat ini?


Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D atau yang sering di panggil dengan Josh adalah Full Professor di Center for Environmental Remote Sensing, Universitas Chiba, Jepang. Dilahirkan 45 tahun yang lalu di Bandung, Jawa Barat di keluarga yang dekat dengan dunia militer. Ayahnya seorang Instruktur Phaskas TNI Angkatan Udara menginspirasinya untuk membuat banyak sekali paten berkaitan dengan radar, antena dan teknologi militer.


Pada umur empat tahun, Josh sudah diajak ke kantor ayahnya yang saat itu menjadi anggota Pasukan Gerak Tjepat TNI AU. Ia berkeliling markas militer, melihat ragam teknologi. Ia lalu menemukan dan jatuh cinta pada radar.




“Radar itu buatannya siapa? Buatan orang Indonesia, ya?” demikian ia sering bertanya. Sayangnya, jawabannya bukan. Dia pun kecewa. “Padahal, saya bangga kalau itu buatan orang Indonesia,” imbuhnya.


Urang Bandung yang sudah berada di Jepang sejak mengenyam pendidikan sarjananya ini pernah menjabat sebagai peneliti di BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dalam projek radar bawah tanah. Kemudian Setelah lulus doktor (Ph.D) di Universitas Chiba pada tahun 2002, dia mulai mengembangkan dan menemukan ratusan jenis antena disana, yang semua sudah dipatenkan dan berbagai publikasi ilmiah di Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) serta mendapatkan banyak penghargaan.





Pada tahun 2005, dirinya diangkat menjadi Associate Professor setelah melewati berbagai seleksi pengangkatan PNS di Center for Environmental Remote Sensing (CEReS), pusat penelitian yang berada langsung di bawah Kementerian Pendidikan dan Teknologi Jepang, di Universitas yang sama. Penelitian terbarunya di bidang inderaja, yakni circularly polarized synthetic aperture radar (CP-SAR) yang sudah dipatenkan dan penggunaannya untuk UAV, pesawat dan microsatellite yang dikembangkan di JMRSL, membuatnya diangkat menjadi Professor Penuh (Full Professor) pada 2013 lalu.


Sejak 1 April 2013, Josh terdaftar sebagai profesor termuda di Chiba University. Ia telah menghasilkan radar, satelit, dan pesawat nirawak. Ia juga mengantongi 120 paten, 500 kali presentasi di banyak negara, serta profesor dengan dana terbanyak.


Selain dosen dan perekayasa, Josh juga seorang filantropi. Sejak tahun 2002, bersama keluarganya, ia mendirikan yayasan pendidikan Pandito Panji Foundation. Nama yayasan itu diambil dari nama putranya sendiri.




Yayasan itu memberikan beasiswa penuh bagi anak-anak bangsa sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga master. “Untuk tingkat doktor, kita biarkan mereka untuk mencari dana sendiri agar mereka punya kebanggaan sudah membiayai dirinya sendiri,” tutur Josh.


“Ini kesempatan saya memberikan banyak manfaat bagi anak-anak Indonesia untuk belajar di luar. Mudah-mudahan dalam 5-10 tahun ke depan, agen-agen saya ini bisa memperbaiki Indonesia. Saya kira bisa. Mungkin suatu saat juga ada pengganti saya,” harapnya.

Biografi singkat[sunting | sunting sumber]

Kelahiran & keluarga[sunting | sunting sumber]

Josh Sri Sumantyo, panggilan akrab dari Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, dilahirkan pada tanggal 25 Juni 1970 di Rumah Sakit TNI Angkatan Udara (dulu AURI), di Markas Komando Pasukan Gerak Tjepat (KOPASGAT) TNI Angkatan Udara Sulaiman, Bandung, Jawa BaratIndonesia. Ia adalah putra kedua dari pasangan Michael Suman Juswaljati [16] (InstrukturPaskhas TNI-AU dan terakhir anggota Fraksi TNI DPRD Wonogiri) dan Florentina Srindadi. Ia mempunyai satu kakak yang sudah meninggal dan dua adik, yaitu Franciscus Dwi Koco Sri Sumantyo (sekarang di Halim Perdanakusuma, Jakarta) dan Lucia Tri Erowadanti Sri Sumantyo (sekarang di Pemda Wonogiri).

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Ia mulai mengenyam pendidikan formal di TK Islam Aisyah Kandang Menjangan Kartasura, SDN IV Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah (1977-1983). Kemudian dilanjutkan ke SMPN 1 Kartasura (1983-1986), Sukoharjo, dan SMA Negeri 1 Surakarta atau Solo, Margoyudan [17](1986-1989), Solo dengan Jurusan Fisika (A1). Selanjutnya Josh Sri Sumantyo memperoleh gelar B.Eng dan M.Eng dalam bidang rekayasa komputer dan kelistrikan di Universitas KanazawaJepang pada tahun 1995 dan 1997 dengan beasiswa Science and Technology Manpower Development Program (STMDP) II atau (beasiswa pada zaman Menristek Habibie) untuk S-1 dan Rotary International Scholarship Foundation untuk S-2, berturut-turut (Subsurface Radar Systems) dan gelar Ph.D. dalam bidang Sains Sistem Artifisial (Applied Radio Wave and Radar Systems: Satellite onboard Synthetic Aperture Radar) dari Graduate School of Science and Technology, Universitas Chiba, Jepang pada tahun 2002 dengan beasiswa dari Okamoto International Scholarship Foundation, Satoh International Scholarship Foundation dan Atsumi International Scholarship Foundation untuk menyelesaikan studi S-3 atau Doktoral.

Karier keilmuan[sunting | sunting sumber]

Di Indonesia[sunting | sunting sumber]

Dari tahun 1989 sampai 1999, Josh Sri Sumantyo sebagai peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),Jakarta dalam pengembangan radar bawah tanah, dan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) Angkatan Darat (TNI-AD), Bandung, Indonesia dalam pengembangan Pusat Simulasi Pertempuran (PUSSIMPUR) di Bandung dan Pusat Latihan Pertempuran (PUSLATPUR) TNI-AD di Baturaja, Sumatera Selatan. Selama di Kodiklat TNI-AD ia bekerja bersama Letjen Luhut Panjaitan (terakhir Menperindag pada masa pemerintahan Habibie), Letjen Sintong Pandjaitan, dan PUSLATPUR bersama Kolonel AD Sikki (terakhir Pangdam Brawijaya) di bawah langsung Jenderal Wiranto (KSAD waktu itu, terakhir Panglima TNI). Hingga saat ini ia juga menjadi Head Division Center for Remote Sensing (CRS) di Institute of Technology Bandung, Adjunct Professor di University of Indonesia [18], Visiting Professor di University of Udayana, Visiting Professor di Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) atau Badan Ruang Angkasa Jepang, serta dosen tamu di beberapa Universitas di Malaysia, Korea dll dan Universitas-universitas di tanah air.

Di Jepang[sunting | sunting sumber]

Membuat radar sendiri atau melakukan penelitian untuk memajukan bidang radar Indonesia (dan dunia) merupakan impiannya sejak kecil saat berkenalan pertama kali dengan radar-radar TNI-AU di perbengkelan dan pemeliharaan radar (Benhar, sekarang Satuan Radar (Satrad) Pendidikan) Pangkalan Udara Utama (Lanuma, sekarang Lanud) Adisumarmo - Solo pada saat sang ayah kesehariannya melatih pasukan komando di Sekolah Pendidikan TNI-AU (Skadik 401/402/403) kebetulan berada di sebelah Benhar tersebut. Saat itu banyak anggota TNI-AU banyak mengenalkan jenis radar yang hampir semua buatan luar negeri kepada Josh kecil, sehingga memotivasi untuk membuat radar buatan manusia Indonesia di kemudian hari. Karier penelitian radar dimulai sejak diterima sebagai peneliti di BPPT pada tahun 1989. Kemudian ia menjadi asisten peneliti di Center for Environmental Remote Sensing, Universitas Chiba, Jepang sejak tahun2000 dalam rangka mendukung kegiatan riset dan studi program doktornya di bawah bimbingan Prof. Ryutaro Tateishi dan Prof. Nobuo Takeuchi. Pada saat lulus Ph.D. tahun 2002, Ia diminta menjadi staf di Chiba University (Jepang), Leicester University (UK), University of Hebrew (Israel) dll, walau akhirnya memilih Chiba University karena dekat dengan Narita Airport (Tokyo International Airport), sehingga bisa mendukung kegiatan penelitian dan kontribusinya ke seluruh dunia. Ia pernah menduduki posisi Lecture & Post Doctoral Researcher di Center for Frontier Electronics and Photonics - Venture Business Laboratory (VBL), Universitas Chiba, Japan pada tahun 2002 hingga 2005 dengan berbagai penemuannya dalam bentuk antena tembus pandang (transparent antenna) dan berbagai jenis antena untuk keperluan mobile satellite communications. Dalam penelitian antena ini, ia bergabung dengan laboratorium Prof. Ito Koichi. Sejak 1 April 2005 hingga 31 Maret 2013, ia bekerja sebagai Associate Professor dan Head of Josaphat Microwave Remote Sensing Laboratory (JMRSL) di Center for Environmental Remote Sensing (Permanent Staff), Universitas Chiba, Jepang dan sejak 1 April 2013 hingga saat ini Josh sebagai Full Professor (Guru Besar, permanent staff) di Universitas Chiba, Jepang dan juga sebagaiprofesor/dosen tamu di berbagai universitas dalam negeri Jepang dan luar negeri.

Di Dunia[sunting | sunting sumber]

Ia juga menjadi dosen tamu, reviewer, examiner dan evaluator berbagai instansi di berbagai negara sdb.
Dosen tamu : Institute of Technology Bandung (Head Division CRS-ITB), University of Indonesia (Adjunct Professor)[19], University of Udayana (Visiting Professor), Department of Imaging Sciences Chiba University (Associate Professor), Graduate School of Advanced Sciences Chiba University (Associate Professor) etc.
Reviewer : IEEE Geoscience and Remote Sensing Letter (GRSL), International Journal of Remote Sensing, IET Microwave, Antenna and Propagation (IET MAP) or former IEE MAP, Asian Journal of Geoinformatics, Journal of Environmental Informatics, International Journal of Remote Sensing and Earth science(IJReSES) etc.
Examiner/Supervisor : Multimedia University (Malaysia), Institut Teknologi Bandung, University of Hasannudin, University of Udayana (Indonesia), University of Tehran (Iran) etc.
Evaluator : National budget evaluator of Japan Society for the Promotion of Science (JSPS), Belgian Science Policy Office (BELSPO) etc.

Bidang keahlian[sunting | sunting sumber]

Bidang keahlian Josh adalah analisis teori hamburan gelombang mikro dan terapannya untuk microwave (radar) remote sensing, khususnya synthetic aperture radar (SAR), radar bawah tanah atau subsurface radar (VLF dan Microwave), analisis dan perancangan printed antenna untuk mobile satellite communications dan synthetic aperture radar (SAR). Ia menguasai perancangan integrasi sistem radar gelombang mikro, radar Radio Frequency (RF) system , patch antenna, microwave image signal processing dll. Ia juga merancang SAR masa depan untuk keperluan platform pesawat terbang tanpa awak (UAV) dan satellite. Saat ini ia mengembangkan pesawat tanpa awak Josaphat Laboratory Experimental Unmanned Aerial Vehicle (JX) series maupun microsatellite onboard Synthetic Aperture Radar (SAR) sensor [20]. SAR sensor ini nanti digunakan untuk monitoring permukaan bumi dan planet lain untuk pengembangan keperluan ilmu pengetahuan pada masa depan. Mulai 1 April 2013 Josh juga dipercaya oleh Kementerian Pendidikan dan Teknologi Jepang (Monbukagakusho) untuk mengembangan dua microsatellite yang membawa sensor GNSS-RO dan CP-SAR ciptakaan Josh untuk melakukan observasi lapisan Ionosfer dan permukaan bumi, dimana teknologi ini di masa depan diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui fenomena-fenomena sebelum terjadinya bencana di permukaan bumi, khususnya gempa bumi, sehingga teknologi diharapkan dapat mengurangi jumlah korban akibat bencana yang terjadi di permukaan planet, khususnya bumi.

Penghargaan yang telah diraih[sunting | sunting sumber]

Ia telah menerima banyak penghargaan dan research grants yang berhubungan dengan penelitian dan studinya dari lembaga penelitian dalam dan luar negeri sdb. Serta ia telah meluluskan dan menjadi outside reviewer banyak mahasiswa program S-1, S-2 dan S-3 dari berbagai negara.
  • Apr 1998 - Aug 1998 Indonesian Government of National Research Council (DRN) project on Subsurface Radar Sistem Development using Chirp pulse (Research Grant)
  • Apr 1998 - Aug 1998 Indonesian Government of National Research Council (DRN) project on Design and Implementation of Digital Filter for Digital Correlator (Research Grant)
  • Nov 2000 - Mar 2003 Baseline Biodiversity Survey and Monitoring on Tropical Rain Forest of Kerinci Seblat National Park, Sumatera, Indonesia (No. Project J-2RI-037 NASDA), 2nd Research Invitation (RI) Program on the Japanese Earth Resources Satellite-1 (JERS-1), National Space Development Agency of Japan (NASDA) - Indonesia Institute of Sciences (LIPI) Research and Development Center for Biology (Research Grant)
  • Nov 2001 - Oct 2002 The Sumitomo Foundation, "Mapping of Biodiversity and Ecosystem Change in Southeast Asia - Monitoring Relationship between Fauna & Flora Extinction and Environment Change using Remote Sensing Technique" (Research Grant)
  • 22 Feb 2003 Nanohana Venture Competition 2003 Award, “Development of Dual Band Patch Array Antenna for Electronically Mobile Satellite Communication - Venture Intelligent Satellite Tracking Antenna (VISTA)”, Venture Business Laboratory, Center for Frontier Electronics and Photonics, Chiba University - Chiba Bank - Futaba Corporation (Nominee Award)
  • 19 Apr 2004 Nanohana Competition 2004 Award, “Venture Antenna System for Mobile Satellite Communication Applications”, Venture Business Laboratory, Center for Frontier Electronics and Photonics, Chiba University - Chiba Bank (The First Winner Awards from President of Chiba University)
  • 1 Apr 2004 - 31 Mar 2005 “Venture Antenna System for Mobile Satellite Communication Applications”, Futaba Electronics Foundation (Reseach Grant)
  • 1 Apr 2004 - 31 Mar 2005 “Venture Antenna System for Mobile Satellite Communication Applications”, Chiba Bank Corporation (Research Grant)
  • 20 Apr 2004 - 31 Mar 2005 The Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) Grant-in-Aid for Scientific Research / Kagakukenkyuhi 2004 (No. 16360185), "Realization of Antenna System for Next Generation Mobile Satellite Communications" (Research Grant)
  • 3 Dec 2004 Chiba University Open Research 2004 - Chiba University President Award, "Antennas development for ground station of next generation mobile satellite communications" (Award)
  • 24 Aug 2005 - 31 Mar 2006 Venture Business Laboratory (VBL), Chiba University. "Development of Next Generation Synthetic Aperture Radar System" (Research Grant)
  • 16 Jan 2006 - 31 Des 2006 Volcanic cronology in Indonesian islands derived from ice cores in Antartica and Greenland, Fukutake Science and Culture Foundation (Research grant)
  • 18 Apr 2006 - 31 Mar 2008 Development of Antenna System for Mobile Satellite Communications, SCOPE Project, Japan Ministry of Internal Affairs and Communications (Research grant)
  • 31 Jul 2006 - 30 Apr 2007 Coastal disastrous area monitoring using next generation Synthetic Aperture Radar (SAR), Japan Society for Promotion Science (JSPS No. 18-06032) (Research Grant)
  • 8 Aug 2006 - 31 Mar 2007 Development of Southeast Asian Urban Environmental Information Archive by using Former Japanese Army Maps and Satellite Images, CEReS - Chiba University (Research Grant)
  • 1 May 2006 - 31 Mar 2007 Inventory of Central Java Earthquake Damage, Japan Ministry of Education and Technology Grant-in-Aid (Research Grant)
  • 11 Oct 2006 - 31 Mar 2007 Venture Business Laboratory (VBL), Chiba University. "Development of Circularly Polarized Synthetic Aperture Radar" (Research Grant)
  • 16 April 2007 Nanohana Competition 2007 Award, “University Venture's Circularly Polarized Synthetic Aperture Radar to Generate High Precision Image”, Venture Business Laboratory, Chiba University, President of Chiba University (Award)
  • 1 Apr 2007 - 31 Mar 2008 “University Venture's Circularly Polarized Synthetic Aperture Radar to Generate High Precision Image”, Futaba Electronics Foundation (Research Grant)
  • 1 Apr 2007 - 31 Mar 2008 “Development of Microsatellite onboard Circularly Polarized Synthetic Aperture Radar (CP-SAR) Sensor", Venture Business Laboratory - Chiba University Special Project (Research Grant)
  • 1 Apr 2007 - 31 Mar 2008 The Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) Grant-in-Aid for Scientific Research / Kagakukenkyuhi 2007 - Young Scientist (A) (No. 19686025), "Development of circularly polarized Synthetic Aperture Radar to generate high precision image" (Research Grant)
  • 1 Apr 2007 - 31 Mar 2008 Coastal disastrous area monitoring using next generation Synthetic Aperture Radar (SAR), Japan Society for Promotion Science (JSPS No. 18-06032) (Research Grant)
  • Collaboration Research 2007 - Center for Environmental Remote Sensing, Chiba Univesity : "Iced Road Monitoring by using Synthetic Aperture Radar" (Research Grant)
  • Collaboration Research 2007 - Center for Environmental Remote Sensing, Chiba Univesity : "Urban Monitoring by using Remote Sensing Technique" (Research Grant)
  • Estimation and Mapping of Tropical Forest Biomass by using ALOS-PALSAR Satellite Data, Japan Society for Promotion Science (JSPS No. 19-07023) (Research grant)
  • National Institute of Information and Communication Technology : "Real time monitoring of plate movement by using satellite and ground electromagnetics observation" (Research Grant)
  • 1 Mar 2010 The Society of Instrument and Control Engineers (SICE) Remote Sensing Division Award (Japan),"Long term continuously DInSAR technique for volume change estimation of subsidence" (Award)

Organisasi[sunting | sunting sumber]

Ia adalah anggota organisasi dari:
  • IEEE Antenna & Propagation, Geoscience & Remote Sensing, Microwave Theory and Technique, and Aerospace (Senior Member),
  • IEICE Communication,
  • The Japan Society for Photogrammetry and Remote Sensing (JSPRS) dan
  • Remote Sensing Society Japan (RSSJ).
Ia juga menjadi reviewer dari:
  • IEEE Geoscience and Remote Sensing Letter (GRSL),
  • IEEE Transactions on Geoscience and Remote Sensing Letter (TGRS),
  • International Journal of Remote Sensing,
  • Asian Journal of Geoinformatics,
  • Journal of Environmental Informatics,
  • International Journal of Remote Sensing and Earth science(IJReSES) dll.

Publikasi[sunting | sunting sumber]

Ia banyak menulis Paper (peer reviewed paper, lebih dari 60 papers) [21]di Journal dalam dan luar negeri sdb. Selain itu Ia juga telah mempresentasikan paper (sekitar 400 papers) di simposium dalam dan luar negeri, termasuk sebagai pembicara tamu [22]. Sebagian peer-reviewed-papersnya sdb.
  • M. Baharuddin, V. Wissan, J.T. Sri Sumantyo, and H. Kuze, "Development of an elliptical annular ring microstrip antenna with sine wave periphery," Progress in Electromagnetics Research C, Vol. 12, pp.27-36, January 2010 (Cambridge : PIER)
  • J. Amini and J.T. Sri Sumantyo, "Employing a method on SAR images for forest biomass estimation," IEEE Transaction on Geoscience and Remote Sensing, Vol. 47, No.12, pp.4020-4026, December 2009 (New Jersey : IEEE)
  • M. Baharuddin, V. Wissan, J.T. Sri Sumantyo, and H. Kuze, "Equilateral Triangular Microstrip Antenna for Circularly-polarized Synthetic Aperture Radar," Progress in Electromagnetics Research C, Vol. 8, pp. 107-120, June 2009 (Cambridge : PIER)
  • J.T.Sri Sumantyo and Jalal Amini , " Model for Removal of Speckle Noise in SAR Images (ALOS PALSAR)," The Canadian Journal of Remote Sensing, Vol. 34, No. 6, pp. 503-515, December 2008(Kanata : CASI)
  • Yashon O. Ouma, J. Tetuko Sri Sumantyo, and Ryutaro Tateishi, Multiscale remote sensing data segmentation and post-segmentation change detection based on logical modeling: Theoretical exposition and experimental results for forestland cover change analysis, Computers & Geosciences, Volume 34, Issue 7, pp. 715-737, July 2008 (Elsevier)
  • Yashon O. Ouma; J. Tetuko Sri Sumantyo.; and R. Tateishi, Analysis of co-occurrence and discrete wavelet transform textures for differentiation of forest and non-forest vegetation in very-high-resolution optical-sensor imagery, International Journal of Remote Sensing, Volume 29, Issue 12 June 2008 , pages 3417 - 3456 (London : Taylor and Francis)
  • J.T. Sri Sumantyo and K. Ito, “Simple satellite-tracking dual-band triangular-patch array antenna for ETS-VIII applications,” Radiomatics - Journal on Communications Engineering, Vol.2, No.1, May 2005 (Bandung: Radiomatics)
  • J.T. Sri Sumantyo and K. Ito, "Circularly polarised equilateral triangular patch array antenna for mobile satellite communications," IEE Proc. IET Microwaves, Antennas & Propagation, Vol. 153, Issue 6, pp. 544-550, December 2006 (London: IEE)
  • I.W.Sandi Adnyana, F. Nishio, J.T.Sri Sumantyo and G. Hendrawan, "Monitoring of land use changes using aerial photograph and IKONOS image in Bedugul, Bali," International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences, Vol. 3, pp.51-58 (Bali : IReSES)
  • J.T. Sri Sumantyo and K. Ito, "Circularly polarised equilateral triangular patch antenna for mobile satellite communications," IEE Proc. Microwaves, Antennas & Propagation, Vol. 153, Issue 3, pp. 282-286, June 2006 (London: IEE)
  • D. Delaune, J.T. Sri Sumantyo, K. Ito, and M. Takahashi, "Circularly polarized rounded-off triangular microstrip line array antenna," Journal of The Communicationa Society - The Institute of Electronics, Information and Communication Engineers (IEICE), Vol. E89-B, No. 4, 1372, April 2006 (Tokyo: IEICE)
  • J.T. Sri Sumantyo, K. Ito, and M. Takahashi, "Dual band circularly polarized equilateral triangular patch array antenna for mobile satellite communications," IEEE Transaction on Antennas and Propagation, Vol. 53, Issue 11, pp. 3477 - 3485, November 2005 (New Jersey: IEEE)
  • T. Tanaka, J.T. Sri Sumantyo, D. Ishide, K. Kaneko, M. Takahashi, and K. Ito, "Pseudo satellite communications experiments using a simple satellite tracking dual-band triangular-patch array antenna," Journal of The Communicationa Society - The Institute of Electronics, Information and Communication Engineers, Vol. J88-B, No.9, pp.1760-1771, September 2005 (Tokyo: IEICE)
  • R. Budiman, K. Wikantika and J.T. Sri Sumantyo, "Burnt coal seam thickness monitoring using JERS-1 SAR," Indonesian Journal of Remote Sensing, Vol. 2, No.1, pp.37-46, August 2005 (Jakarta: IJRS)
  • J.T. Sri Sumantyo, K. Ito, D. Delaune, T. Tanaka, T. Onishi, and H. Yoshimura, “Numerical analysis of ground plane size effects on patch array antenna characteristics for mobile satellite communications,” International Journal of Numerical Modelling, Vol. 18, No. 2, pp. 95-106, March /April 2005 (London: Wiley)
  • J.T. Sri Sumantyo and R. Tateishi, “A technique to analyse scattered waves from rough burnt coal seam and its application to estimate thickness of fire scars in central Borneo using L-Band SAR data,” Journal of Japan Society of Photogrammetry and Remote Sensing, Vol. 43, No. 6, pp. 48-61, January 2005 (Tokyo: JSPRS)
  • Hussam Al-Bilbisi, Tateishi Ryutaro, and J.T. Sri Sumantyo, “A technique to estimate topsoil thickness in arid and semi-arid area of north eastern Jordan using synthetic aperture radar data,” International Journal of Remote Sensing, Vol. 25, No. 19, pp. 3873-3882, 10 October 2004 (London: Taylor and Francis)
  • D. Delaune, T. Toshimitsu, T. Onishi, J.T. Sri Sumantyo, and K. Ito, “A Simple Satellite-Tracking Stacked Patch Array Antenna for Mobile Communications Experiments Aiming at ETS-VIII Applications,” IEE Proc. Microwave. Antennas Propagation, Vol. 151, No.2, pp. 173 - 179, April 2004 (London: IEE)
  • J.T. Sri Sumantyo, R. Tateishi, and N. Takeuchi, "A physical method to analyse scattered waves from burnt coal seam and its application to estimate thickness of fire scars in central Borneo using JERS-1 SAR data,"International Journal of Remote Sensing, Vol. 24, No. 15, pp. 3119 - 3136, August 2003 (London: Taylor and Francis)
  • J.T. Sri Sumantyo, Ryutaro Tateishi, and N. Takeuchi, “Estimation of burnt coal seam thickness in central Borneo using a JERS-1 SAR image,” International Journal of Remote Sensing, Vol. 24, No. 4, pp. 879 - 884, February 2003 (London: Taylor and Francis)
  • Tsolmon Renchin, R. Tateishi, and J.T. Sri Sumantyo, "A method to estimate forest biomass and its application to monitor Mongolian Taiga using JERS-1 SAR data," International Journal of Remote Sensing, vol. 23, no. 22, pp. 4971 - 4978, November 2002 (London: Taylor and Francis)
  • J.T. Sri Sumantyo, R.Tateishi, and K.Wikantika, ”A method to estimate tree trunk diameter and its application to discriminate Indonesian tropical forest characteristics,” International Journal of Remote Sensing, vol. 22, no.1, pp.177-183, January 2001 (London: Taylor and Francis)
  • J.T. Sri Sumantyo and R. Tateishi, "Simulation of scattered waves from tropical tree trunks and its application," Journal of Japan Society of Photogrammetry and Remote Sensing, Vol. 40, No.6, pp.4-14, 2001 (Tokyo: JSPRS).
  • J.T. Sri Sumantyo and A.A.G. Peter Karang, “Mt. Gede Pangrango National Park monitoring using L band Synthetic Aperture Radar (SAR) image,” Journal of Bina Nusantara University (ISSN: 0853-2311), Vol.8, No.1, pp.1-7, April 2000 (Jakarta: Binus)
  • J.T. Sri Sumantyo and K. Wikantika, “Simulation of scattered electromagnetics wave on trunk of rasamala (Altingia exelsa),” Journal of Electrical Engineering (ISSN: 0853-7186), Vol. 6, No.1, pp.12-20, 2000 (Bandung: MITE)
  • J.T. Sri Sumantyo and A.A.G. Peter Karang, “Design and implementation of scanning device in subsurface radar instrument,” Journal of Bina Nusantara University (ISSN: 0853-2311), Vol.7, No.1, pp.15-22, April 1999 (Jakarta: Binus)
  • J.T. Sri Sumantyo and Firman Siregar, Ian Yosef Matheus Edward, “Scattered pulse analysis using Finite Difference Time Domain (FDTD) method,” Journal of Electrical Engineering (ISSN: 0853-7186), Vol 4, no 1, pp.12-23, 1998 (Bandung: MITE).

Invited papers & Technical Reports[sunting | sunting sumber]

  • J.T. Sri Sumantyo,"Coastal Infrastructural Status - Post Pangandaran Tsunami," Asian Journal of Geomatics (Thailand : AARS)
  • J.T. Sri Sumantyo, F. Nishio, H. Sutanta, K. Wikantika, P.D. Kunte, I. Indreswari, "Inventory of damaged infrastructures in Yogyakarta earthquake area," Asian Journal of Geomatics, Vol. 6, No. 3, pp. 9 - 15, July 2006 (Thailand : AARS)
  • J.T. Sri Sumantyo, K. Ito, A. Miura and S. Yamamoto, "Antenna system for next generation mobile satellite communications (Dual band microstrip array antenna)," Journal of Japan Society of Photogrammetry and Remote Sensing, Vol. 44, No.4, pp.46-51, September 2005 (Tokyo: JSPRS)

Patent[sunting | sunting sumber]

  • Mobile Satellite Communication Antenna. Japan patent No. 2003-014301, 23 January 2003
  • Mobile Satellite Communication Antenna. International patent No. PCT/JP03/05162
  • Antennas for Communications, International patent WO 2004/066443 (118 countries), 23 April 2003
  • Antennas for Communications, Australian patent : AU-A-2003227356
  • Antennas for Communications, Japan patent No. 2006-023701, 31 January 2006
  • Antennas for Communications, International patent No. PCT/JP2007/51351, 29 January 2007 dll

Hobi[sunting | sunting sumber]

Hobinya adalah mengumpulkan kamus berbagai bahasa di dunia, serta peta2 kuno. dia sering mengisi waktu luang dengan naik sepeda ontel, mencicipi makanan etnik, snorkling di berbagai danau dan laut di dunia, serta jalan-jalan bersama keluarga.

Sumber: Kompas.com ; Liputan6.com ; nkri.web.id ; swa.co.id; Wikipedia

Eksport PT Inka Ke Bangladesh

INKA Produksi 150 Kereta Penumpang Untuk Bangladesh

Kereta buat Bangladesh

Proses Pengerjaan Kereta utnuk Bangladesh Railway di Workshop PT INKA (Persero)PT INKA (Persero) memenangkan tender pengadaan 100 kereta penumpang Meter Gauge (MG) dan 50 kereta penumpang Broad Gauge (BG) untuk Bangladesh Railway Company. Proyek ini dibiayai oleh Asian Development Bank (ADB). Dengan adanya proyek ini, INKA kembali berhasil menembus pasar ekspor dalam memasarkan produk kereta unggulan Indonesia.

Kebutuhan yang mendesak akan transportasi kereta di Bangladesh melatarbelakangi tender ini. Apalagi, kereta yang ada saat ini telah beroperasi lebih dari 30 tahun lamanya. Pemerintah Bangladesh berniat untuk memenuhi kebutuhan transportasi bagi masyarakatnya.

Saat ini, perkeretaapian Bangladesh memiliki sebanyak 1182 kereta MG. Separuhnya telah beroperasi lebih dari 30 tahun lamanya. Untuk kereta BG, ada sebanyak 324 kereta dan separuhnya juga telah beroperasi lebih dari 30 tahun. Selain itu, beberapa kereta dinilai tidak laik jalan. Parahnya lagi, hanya tersedia 18 kereta yang dilengkapi dengan pendingin ruangan.

Daerah operasional terbentang dari barat hingga timur negara Bangladesh. Kereta BG akan dioperasikan di area barat dan area timur untuk kereta MG. INKA berhasil memenangkan tender ini setelah berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan kereta negara lain seperti China (CNR Tangshan and CSR Nanjing Puzhen) dan India (RITES INDIA). Berkat kesiapan dan Tim yang solid, INKA berhasil membuktikan bahwa industri kereta api milik anak bangsa mampu bersaing di dunia internasional.

Tender ini merupakan tender kedua setelah INKA memenangkan tender pada tahun 2006 untuk 50 kereta BG. Kereta-kereta yang diekspor ke Bangladesh antara lain; kereta tidur/ sleeper carriage (WJC TYPE COACHES), kereta penumpang kelas eksekutif/ executive passenger coach (WJCC TYPE COACHES), kereta makan/ dining car (WECDR TYPE COACHES) dan juga kereta pembangkit/ power car (WPC TYPE COACHES).

PT INKA (Persero) memenangkan tender atas pengerjaan proyek pengadaan kereta penumpang sebanyak 100 MG dan 50 BG. PT INKA (Persero) telah menyiapkan tender ini selama 22 bulan. Dan, kontrak ditandatangani pada akhir November 2014 dan diharapkan pengerjaan proyek selesai pada akhir Juli 2016. Kereta yang akan disupply antara lain 13 Unit MG Air Conditioned Sleeper Carriage –WJC; 24 Unit executive passenger cars (MG Air Conditioned Chair Car -WJCC); 36 Unit non-AC economy passenger car (MG Shovan Carriage (Chair Car)-WEC); 13 Unit dining car (MG Shovan Carriage (Chair Car) with pantry and guard brake-WECDR); 8 Unit Power car (MG Composite Power Car-WPC); 6 Unit MG First Class Sleeper carriage (MG First Class Sleeper – WFC.

Sedangkan untuk kereta BG antara lain 4 unit kereta tidur/ sleeper carriage (BG Air Conditioned Sleeper Car – WJC); 4 Unit first class passenger coach (BG Air Conditioned Chair Car – WJCC); 4 Unit sleeper carriage (BG First Class Sleeper – WFC); 25 Unit Non AC-passenger cars (BG Shovan Chair Car – WEC); 8 Unit dining car (BG Shovan Chair Car with pantry and guard brake – WECDR); 5 Unit Power car (BG Shovon Carriage (Chair Car) and Power Car – WEPC).

Kereta buatan PT INKA (Persero) di atas merupakan kereta yang didesain khusus sesuai dengan permintaan pihak Bangladesh Railway. Tentu saja, desain yang dibuat mengutamakan kenyamanan dan keamanan bagi penggunanya.

Material dan komponen yang digunakan telah dibahas sebelumnya pada kontrak dan juga merupakan standard internasional, sebagai contoh: 
Bangladesh Railway Standard Specifications (BRS) 
British Standard Specification (BS) 
Deutsche Industrial Norms (DIN) 
Japanese Industrial Specifications (JIS) 
Union Internationale Des Chemins De Fer (UIC)