Kamis, 14 September 2017

Canggihnya Tank Medium Pindad Berpemandu UAV

Jakarta, On The Spot Lovers Selamat Siang Sobat OTS Lovers,  Sebagian dari kita pasti mengenal PT Pindad. Yupz, PT Pindad adalah salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara ) yang memproduksi alusista-alusista yang canggih dan tidak kalah kualitasnya dengan produk luar. Produknya antara lain amunisi kaliber kecil, Pistol gengam,Pistol Laras panjang dan Produk lainnya seperti Panser. Meskipun PT Pindad mulai menanjak popularitasnya di dalam maupun di luar negeri tapi pihak perusahaan ini tak berpuas diri dan terus melakukan inovasi dan terobosan pembuatan alusista baru terutama untuk keperluan dalam negeri. 

Tank Medium Pindad [Source]

UAV Spyranger [Source]
Kali ini akan kita bahas mengenai kecanggihan Tank Medium Pindad yang bisa melihat dan menembak musuh yang sebagai target dengan panduan UAV (Drone). Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Kubah CMI Defence C3105 Modular Turret yang dipilih oleh PT PINDAD , Persero untuk diintegrasikan atau disinkronkan sebagai sistem senjata utama Tank Medium Pindad adalah teknologinya yang bisa terkoneksikan dengan pertempuran era modern.

Jadi, Jika dimasa lalu tank harus terus bergerak dan menembak dengan memanfaatkan informasi yang diterima dari eleman pengintai depan di kompi intai misalnya, maka Pada C3105 informasi tersebut dapat diterima dari UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau sering disebut dengan istilah Drone pada masyarakat umum.

UAV atau Drone memang memiliki keunggulan karena ukurannya yang sangat kecil dan juga senyap. Dapat membantu dalam pemantauan Penyerangan dan Dapat memantau keadaan darat yang lebih luas . Jikapun drone Tertembak musuh , dan jatuh. Drone lain masih bisa diterbangkan untuk kegiatan operasional perang tetap berjalan dan mengurangi jumlah korban jiwa.

Pada Tahun 2016, CMI Defense mengumumkan bawhwa mereka telah melakukan kerja sama dengan Thales. Dimana Thales menyadiakan UAV/ Drone Taktis Spyranger yang bisa diluncurkan dari platform rangka peluncur untuk mencari informasi di medan pertempuran. Data yang disediakan oleh SpyRanger berupa tampilan vidio dan koordinat Geolokasi sasaran yang ditemukan dan dikirimkan kembali ke Tank.

CMI Defence sendiri sudah mendesain sistem kendali kubah dan sistem pengendali tembakan untuk bisa langsung otomatis memberikan solusi penembakan ketika komendan mengetuk posisi sasaran yang sudah ditemukan oleh UAV SpyRanger dan ditampilkan dalam konsol layar sentuh dihadapan komandan sendiri.

Begitu sasaran sudah dipilih untuk dihancurkan, maka komputer akan menentukan sudut dongak laras dan arah hadap laras (gun laying system) sehingga tembakkan kanon 105mm di kubah C3105 bisa tetap bereaksi karena punya dongak sampai 42 derajat . Artinya tank medium pindad akan punya kemampuan artileri sekunder.

Yang lebih hebat lagi, selain menerima tangkapan dari UAV secara langsung (Live Feed) , sang komandan dapat mengoperasikan arah kamera yang terpasang di UAV SpyRanger secara langsung menggunakan Joy Stick yang ada di dalam ruang Tank tempurnya. Jadi kalau ada area yang dicurigai dan buuh di Zoom atau dilihat secara lebih detail dan akurat , komandan akan melakukannya sendiri, tanpa perlu menghubungi pusat kendali UAV atau drone tersebut.

Satu hal lagi, dari vidio yang dirilis resmi CMI Defense bisa dikira - kira akan seperti apa kelak situasi di dalam ruang tempur kubah C3105 yang akan dipasang pada Tank Medium Pindad Ina - Turki . Dengan Komendan yang duduk menghadap dua display multi fungsi layar sentuh yang bisa merangkap begitu banyak fungsi atau kegunaan. Tampak betul kecanggihan sistem kubah C3105 yang juga sudah mengaplikasikan sistem pengisi otomatis atau auto loader.

CMI Defense sebagai pabrikan atau perusahaan sendiri tidak terafiliasi dengan blok manapun karena teknologi persenjataan yang dikembangkannya sendiri. kalau Indonesia mau , yang tinggal di sanggupi untuk membeli paket lengkap kemampuan kubah C3105 , serta tentu saja membeli UAV Spyranger dar Thales . Dengan hubungan bisnis yang sangat erat dengan Indonesia dari segi militer , rasanya SpyRanger pun akan dijual ke Indonesia bila memang TNI Angkata Darat (TNI AD) tertarik memiliki kemampuan terintegrasi Tank dengan UAV.

Semoga Perusahaan Alusista buatan Indonesia terutama Pindad dapat memenuhi kebutuhan militer Indonesia dengan produk-produk yang berkualitas dan membanggakan Indonesia di mata dunia :)

Indonesia kembangkan Teknologi Sonar Tebaru

Jakarta, On The Spot Lovers Selamat Pagi Sobat OTS Lovers, Indonesia sebagai negara kepulauan sepatutnya mempunyai armada angkatan laut dan alusista yang memadai untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional. Untuk itu sedikit demi sedikit Indonesia mulai mandiri membuat alusista produksi buatan bangsa Indonesia. Salah satunya melalui badan pnelitian Indonesia seperti BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ) sedang merancang dan membuat teknologi aplikasi untuk mendeteksi kapal selam asing yang masuk wilayah Indonesia secara ilegal.

Ilustrasi Penerapan Sonar [Source]

Aplikasi teknologi ini menggunakan teknologi akustik atau Sound Navigation and Ranging atau yang biasa disebut SONAR dengan memanfaatkan dinding selat untuk memantulkan sinyal sonar. Jika frekuensi dan resolusi benda yang melewati aplikasi tersebut terpenuhi ,Aplikasi akan melacak dan melaporkannya.

"Setiap dinding selat saling meberikan sinyal . Kalau ada yang berbeda langsung akan langsung terdeteksi. Tidak cuma kapal selam , Ikan besarpun dapat dideteksi keberadaannya. ,"Ujar Kepala pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah Kelautan ,Yudi Anantasena kepada Anadolu agency, Senin 11 September 2017.

Selain bersama dinas penelitian dan pengembangan TNI Angkatan Laut , BPPT bekerja sama dengan Perguruan tinggi atau universitas- Universitas untuk pengembangan riset aplikasi teknologi pendeteksian Kapal Selam .Diantaranya Institute teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, dan Institut Pertanian Bogor.

"Kita akan mencoba Diaspora Indonesia di luar negeri yang ahli akustik , Semua pihak yang terkait akan kami ajak bekerja sama,"Ujarnya.

Sementara itu Menteri Koordinator Maritim Luhut Panjaitan menyambut baik upaya ini. Selama ini , Pengawasan kapal selam di Indonesia dilakukan secara manual oleh TNI Angkatan Laut.

"Kedepannya kita akan mampu memonitor langsung , karya anak bangsa pula. Ternyata dengan biaya yang tidak terlalu mahal kita bisa memonitor semua kapal, " Ujar Luhut, selesai rapat koordinasi di Penyusunan Kebijakan Aplikasi Teknologi Kapal Selam di Perairan Indonesia, Senin Di Kemenko Maritim.

Rencanya aplikasi tersebut digunakan di seluruh perairan Indonesia. Sebagai negara kepulauan Negara Indonesia sangat memerlukan peralatan yang dapat mendeteksi kapal selam secara merata. Alat pendeteksi ini rencananya akan di taruh di wilayah Sabang diujuang barat di ujung barat laut natuna , selat makasar sampai wilayah perairan timur Indonesia (Papua). Sementara untuk ini rencananya akan di pasang di wilayah perairan Indonesia yang cukup padat dilalui perlintasan kapal seperti Selat Sunda dan Selat Lombok.

Semoga saja Peralatan pendeteksi Kapal Selam bikinan anak bangsa dapat segera di produksi massal dan berguna untuk menjaga wilayah perairan Indonesia.