Jakarta, On The Spot Lovers Selamat Siang Sobat Blogger, Selama ini kita kenal PT Dirgantara Indonesia adalah Perusahaan pertama di Indonesia bahkan Asia Tenggara yang pertama membuat pesawat, Meskipun masih mendapatkan lisensi dari luar. Kali ini saya akan membahas salah satu pesawat pertama yang dikembangkan oleh asli seluruh rancang bangunnya oleh Putra Putri terbaik bangsa Indonesia meskipun beberapa komponen masih mengimpor dari luar.
Pesawat R80 [Source] |
Pesawat R-80 yang dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI) ditargetkan mulai dikirim kepada maskapai pemesanan pada tahun 2025 setelah mendapat sertifikasi penerbangan Internasional maupun naional tentunya.
Deputi Direktur Keuangan Urusan Pendanaan PT RAI "Desra Firza Ghazfan" mengatakan uji coba penerbangan perdana ditargetkan pada tahun 2022 kemudian setelah memiliki sertifikasi penerbangan , Pesawat R-80 siap dikirim ke pemesan.
Pesawat R80 Tampak Dalam [Source] |
"Pada tahun 2022 kita rencana Firts Flight kemudian sertifikasi dan pada tahun 2025 kita mulai Deliver ke maskapai- maskapai," Kata Desra saat ditemui Antara di Habibie Festival JI Expo Kemayoran,Senin.
Ia menyebutkan sejumlah Maskapai seperti Nam Air, KalStar, Trigana Air, AviaStar, Sudah menyatakan minatnya untuk memesan total hingga 155 Unit, Pesawat R-80 melalui Letter of Interest (LOI) . Adapun Maskapai Nam Air memesan Pesawat R-80 sebanyak 100 Unit, Kalstar 25 unit, Trigana Air 20 Unit, Avia Star sebanyak 10 unit.
Pengembangan Peswat R-80 resmi masuk ke dalam proyek strategis nasional pada 2017 dengan kebtuhan pendanaan yang mencapai 1.5 Milyar Dollar AS. Pesawat Ini merupakan pengembangan dari pesawat N-250 dalam usaha untuk membangkitkan kembali Industri kedirgantaraan Nasional di Indonesia.
Pesawat R-80 ini menggunakan Mesin tipe Twin Turboprop merupakan jenis pesawat berkapasitas 80 hingga 92 penumpang dengan target pasar menengah Regional. Keunggulan Pesawat ini dari pada pesaingnya , Yaitu ATR-72 yang digunakan oleh Garuda Indonesia , antara lain lebih efisien nyaman dan ekonomis terutama untuk jarak dekat dengan jarak tempuh 400-800 nautical Mile atau sekitar 1400-1500 Kilo Meter.
"Kalau terbang jarak dekat dengan Boeing 737 tapi hanya dengan setengah penumpang yang terisi, Harga tiket otomatis lebih mahal untuk mengisi kekosongan .Untuk jarak dekat ,Pesawat dengan Mesin Baling -bakling akan lenih ekonomis" Papar dia.
Bila ada Masukan dan Kritikan, bisa dikirim ke Akun Facebook saya Admin. Terima kasih telah Berkunjung :)
Sumber: Pesawat TurboProp
Nice artikel bro. Thanks infonya
BalasHapusSama2 gan. Terima Kasih atas kunjungannya :)
Hapus