Jumat, 11 September 2015

7 Legenda Bulu Tangkis Dunia Tak Terlupakan

7 Legenda Bulu Tangkis Dunia


1. Sir George Alan Thomas
Sir George Alan Thomas merupakan atlet serba bisa : juara catur Inggris (1923,1934), semifinalis ganda putra tenis Wimbledon 1911 dan paling banyak mengumpulkan gelar ALL England, yaitu empat kali juara tunggal putra (1920-1923), sembilan kali ganda putra (1913-1924) dan delapan kali ganda campuran. Pada 1939, dia menyumbangkan trofi kejuaraan beregu putra dunia.
Sempat menjabat sebagai presiden IBF (sekarang BWF) dari tahun 1934 hingga 1955. Namanya kemudian diabadikan sebagai nama turnamen beregu putra, yaitu Thomas Cup yang sampai saat ini Indonesia sebagai pengoleksi terbanyak piala kejuaraan ini dengan 13 kali keluar sebagai juara.
2. Judy Hashman
Judiy Hashman
Putri pebulutangkis Frank Devlin Judy Hashman, membuat AS menjadi kekuatan bulutangkis putri nomor satu dunia hingga paruh awal 1960an. Judy Hashman adalah motor kemenangan tim AS saat memenangi Piala Uber tiga kali berturut-turut (1957-1963). Sepanjang karirnya, Judy Hashman 83 kali menjadi juara tingkat nasional dan internasional, termasuk 17 kali di All England dari 1954 – 1967 (10 tunggal putri, 7 ganda putri).
3. Rudy Hartono
Rudy hartono
Rudy Hartono adalah atlet bulu tangkis yang paling sering menjuarai tunggal putra ALL England, turnamen yang hingga 1976 dianggap sebagai kejuaraan dunia tidak resmi. Dalam kurun 1968-1976, Rudy delapan kali menjadi juara (sekali kalah dari bintang Denmark Sven Pri di final 1975). Rudy juga enam kali memperkuat tim Piala Thomas Indonesia kurun 1967-1982 dengan hasil tiga kali juara.
4Li Yong Bo
Li Yong Bo
Atlet ganda putra cina Li Yong Bo ditakuti di eranya saat bersama Tian Bingyi tiga kali menjuarai ALL England, dua kali juara dunia dan masing-masing sekali memenangi Piala Dunia dan Final Grandprix pada kurun 1987-1991. Kini sebagai pelatih kepala tim nasional China, dia juga ditakuti karena membuat para pemain China merajai panggung dunia bulutangkis dalam 10 tahun terakhir.
5. Christian Hadinata
Christian Hardinata
Salah satu pemain ganda terbaik sepanjang sejarah. Dia merupakan pemain yang paling banyak memiliki pasangan dalam mengoleksi gelar. Ada 10 putra dan putri yang menjadi partnernya saat menjuarai berbagai turnamen, termasuk tiga kali juara dunia kurun 1971-1985. Christian Hadinata juga memperkuat tim Thomas enam kali (1973-1986) dengan tiga kali menjadi juara.
6. Kim Dong-Moon/Ra Kyung-Min
Kim Dong Moon/ Ra Kyung Min
Kim Dong-Moon/Ra Kyung-Min merupakan satu-satunya pasangan penerima Eddy Choong Player of The Year. Kiprah monumental tercatat kurun 12 bulan hingga April 2004, yaitu memenangi 70 partai pertandingan dan hanya kehilangan 8 dari 148 set pertandingan. Namun, kiprah ganda campuran Korea Selatan itu berakhir di perempat final Olimpiade 2004 Athena (setelah memenangi partai ke-71). Kekalahan itu membuat Kim gagal menutup karier dengan dua emas Olimpiade Athena (bersama Ha Tae-Kwon, dia memenangi ganda putra).
7. Susi Susanti
Susi Susanti
Lucia Francisca Susi Susanti atau yang lebih dikenal dengan nama Susi Susanti adalah salah satu pemain bulu tangkis putri terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Perempuan kelahiran Tasikmalaya ini menyukai permainan bulu tangkis sejak duduk di bangku SD. Karena dukungan orang tuanya, ia pun memulai karier bulu tangkis di klub milik pamannya, PB Tunas Tasikmalaya. Setelah berlatih selama 7 tahun di sana dan memenangkan kejuaraan bulu tangkis tingkat junior, pada tahun 1985 ketika Susi menginjak kelas 2 SMP, ia pindah ke Jakarta untuk lebih serius menjalani dunia bulu tangkis.
Pada awal kariernya di tahun 1989, Susi sudah berhasil menjadi juara di Indonesian Open. Selain itu, berkat kegigihan dan ketekunannya, Susi berhasil turut serta menyumbangkan gelar Piala Sudirman pada tim Indonesia untuk pertama kalinya dan belum pernah terulang sampai saat ini. Ia pun mulai merajai kompetisi bulu tangkis wanita dunia dengan menjuarai All England sebanyak empat kali (1990, 1991, 1993, 1994) dan menjadi Juara Dunia pada tahun 1993.
Susi Susanti Juara Olimpiade 1992
Puncak karier Susi bisa dibilang terjadi pada tahun 1992 ketika ia menjadi juara tunggal putri cabang bulu tangkis di Olimpiade Barcelona. Susi menjadi peraih emas pertama bagi Indonesia di ajang olimpiade. Uniknya, Alan Budikusuma yang merupakan pacarnya ketika itu, juga berhasil menjadi juara di tunggal putra, sehingga media asing menjuluki mereka sebagai Pengantin Olimpiade, sebuah julukan yang terjadi menjadi kenyataan pada 9 Februari 1997.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar pada blog ini, Dilarang meninggalkan link aktif, komentar yang mengandung SARA, PORNOGRAFI maupun ujaran KEBENCIAN. Salam Blogger :)