KITA takkan tahu seperti apa hewan-hewan yang hidup
pada ribuan atau jutaan tahun yang lalu, jika saja para ilmuwan tidak
menemukan fosil-fosil mereka di berbagai tempat, di berbagai belahan
dunia. Dari penemuan-penemuan itu, kita kini tahu bahwa hewan zaman dulu beda
dengan hewan masa kini, meski ada pendapat bahwa hewan zaman dulu merupakan
nenek moyang hewan masa kini.
Hollywood beberapa kali membuat film dengan tokoh hewan-hewan purba itu. Sebut
saja film berjudul Dinosaur dan The Jurassic Park yang
dibuat berseri. Tentu, kesannya hewan-hewan itu ganas dan mengerikan.
Namun demikian, bagi sebagian orang, bahkan ilmuwan, hewan-hewan itu
menakjubkan dan tak terbayangkan jika mereka tetap hidup saat ini. Berikut 24
Hewan Purba yang menakjubkan, yang datanya diolah dari berbagai sumber,
termasuk dari LiveScience :
1. Dino Turkey
Hewan ini mirip kalkun raksasa,
dan juga tidak bisa terbang meski bersayap. Tingginya 2 meter dengan bulu
berwarna cerah dan cakar besar seperti cakar burung raksasa. Hewan ini dapat
berlari dengan kecepatan hingga 40 kilometer per jam.
Menurut para ilmuwan, hewan bernama latinhagryphus giganteus ini sejenis
dinosaurus, namun dari kelompok raptor karena juga merupakan hewan pemakan
daging (karnivora).
Fosil Dino Turkey ditemukan di selatan Utah, Amerika. Binatang purba ini diduga
"berkelana" ke New Mexico dari tempat asalnya di Kanada, sekitar 75
juta tahun lalu.
2. Plesiosaurus
Reptil laut bertubuh besar
dan bernama latinsauropterygian ini hidup di awal periode Jurassic.
Keberadaannya diketahui berdasarkan kerangka yang nyaris utuh yang ditemukan di
Inggris.
Ketika isu tentang monster di Danau Loch Nessmerebak, monster itu sempat
diduga merupakan penampakan dari hewan ini, namun para ilmuwan segera membantah
karena selain hewan ini telah punah, juga kepalanya lebih kecil dibanding
kepala monster Loch Ness yang wujudnya sempat dilihat sejumlah orang, dan
bahkan diabadikan dalam sebuah lukisan.
Selain itu, plesiosaurus memiliki leher yang panjang dan ramping,
tubuh yang lebar seperti penyu, berekor pendek, dan memiliki dua pasangan
"dayung besar" yang bentuknya memanjang.
3. Aerosteon Dinosaur
Hewan ini merupakan keluarga dinosaurus
theropoda allosauroid yang hidup pada periode akhir cretaceous di
sebuah wilayah yang kini menjadi negara Argentina. Fosilnya yang diperkirakan
berusia 84 juta tahun, ditemukan pada 1996 di Anacleto. Aerosteon dinosaur
memiliki beberapa spesies. Salah satunya, dan yang paling dikenal adalah
Aerosteon riocoloradensis. Fosilnya ditemukan 1 kilometer di sebelah utara
Colorado Río, Provinsi Mendoza.
Aerosteon dinosaur memiliki tinggi 9 meter dan memiliki sistem pernapasan yang
mirip sistem pernapasan burung, namun termasuk hewan karnivora.
Nama Aerosteon berasal dari bahasa Yunani, yakni aer yang berarti
udara, dan osteon yang berarti tulang.
4. Megapiranha
Ikan karnivora bergigi setajam
gergaji ini ditengarai merupakan nenek moyang ikan piranha modern
yang hidup di Sungai Amazon, dan hidup pada periode akhir Miosen (antara 8-10
juta tahun lalu).
Hewan dari keluarga characin serrasalmid ini telah punah, dan kala
masih eksis, diperkirakan dapat hidup dengan tubuh hingga sepanjang 1 meter,
atau empat kali lebih panjang dari ikan piranha modern.
Keberadaan ikan ini diketahui setelah fosilnya ditemukan pada 2009 di Argentina.
Meski fosil yang ditemukan tidak dalam keadaan lengkap, namun diyakini bahwa
hewan ini mematikan karena memiliki deretan gigi zigzag yang serupa dengan gigi
piranha modern. Deretan gigi itu dilengkapi satu baris gigi yang berfungsi
untuk memotong mangsanya, dan dua baris gigi yang agaknya berfungsi untuk
mengunyah tanaman yang dimakan.
5. Camarasaurus
Nama hewan ini berarti 'kadal
bilik' karena tulang hewan ini memiliki ruang berongga. Camarasaurus merupakan
keluarga dinosaurus herbivora yang umum disebut dinosaurus sauropoda,
dan berkaki empat. fosilnya ditemukan di Formation Morrison of Colorado dan
Utah, Amerika Serikat.
Camarasaurus hidup pada periode akhir Jurassic (antara 155 dan 145 juta tahun
lalu), dan hidup di wilayah yang kini menjadi Gurun Sahara. Ukuran panjang
maksimum tubuhnya sekitar 15 meter dengan tinggi bisa mencapai 23 meter dan
berat maksimum 47 ton.
Tengkorak hewan ini melengkung dengan wajah berbetuk persegi dan bermoncong
tumpul. Panjang gigi-giginya yang bisa mencapai 19 inci dan berbentuk seperti
pahat (spatulate), berderet dengan teratur dan rata pada rahangnya. Sementara
tungkai depannya memiliki lima jari dengan cakar yang besar dan tajam.
Sama seperti kebanyakan sauropoda, tungkai depan Camarasaurus lebih pendek
dibanding yang belakang. Namun demikian, bahunya justru sedikit miring ke
belakang.
6. Mammoth
Hewan mirip gajah modern ini
memiliki "rambut gondrong " yang luar biasa tebal. Hewan ini juga
bergading melengkung dan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari mastodon,
karena mammoth dapat memiliki tinggi hingga 4 meter dan bobot hingga 12 ton.
Hewan yang dijadikan karakter utama dalam film kartun Ice Age ini punah sekitar
10.000 tahun lalu, dan hingga kini para ilmuwan belum yakin bahwa hewan ini
punah akibat perubahan iklim yang ekstrem seperti berakhirnya Zaman
Es, atau akibat perburuan oleh manusia. Bahkan ada beberapa ilmuwan yang
berpikir bahwa hewan ini punah akibat jatuhnya meteor yang juga diduga menjadi
penyebab punahnya dinosaurus.
Mammoth diperkirakan hidup dari periode Pliosen (sekitar 5 juta tahun lalu)
hingga periode Holocene (sekitar 4.500 tahun lalu) di Eropa, Asia, dan Amerika
Selatan yang meliputi hingga wilayah Mexico. Mammoth merupakan anggota keluarga
Elephantidae yang merupakan nenek moyang gajah modern.
7. Dunkleosteus Terrelli
Para ilmuwan menduga kalau ikan
prasejarah ini merupakan raja para binatang yang hidup 400 juta tahun
lalu, karena ukurannya yang luar biasa, yakni bisa mencapai panjang 33 meter
dan bobot 4 ton, serta dapat memangsa dua ekor hiu modern sekaligus.
Ikan ini merupakan salah satu dari keluarga placoderma arthrodire terbesar
yang pernah hidup pada periode akhir Devon (sekitar 380-360 juta tahun lalu),
dan merupakan predator puncakhypercarnivorous.
Dunkleosteus awalnya dimasukkan dalam keluarga dinichthyidae, keluarga
yang sebagian besar merupakan arthrodires karnivora seperti gorgonichthys.
Namun pendalaman terhadap detil fosil hewan ini yang ditemukan di Amerika
Utara, Polandia, Belgia dan Maroko, membuatnya dimasukkan dalam keluarga arthrodire
pachyosteomorph.
8. Leviathan Melvillei
Nenek moyang paus modern
ini punah sekitar 25 juta tahun lalu. Berbeda dengan paus yang saat ini kita
kenal, yang terkesan lembut dan tak berbahaya, Leviathan Melvillei merupakan
predator berbahaya dengan gigi-gigi yang mengerikan dan mata besar yang diduga
menjadi indera terbaiknya saat berburu mangsa.
Dari fosilnya yang ditemukan dilepas pantai Peru pada Juni 2010, diketahui
kalau tengkorak ikan ini memiliki panjang 3 meter, sementara panjang tubuhnya
bisa mencapai 18 meter.
Oleh ilmuwan, paus raksasa ini dinamai Leviathan Melvillei, diambil dari nama
Herman Melville, penulis novel fiksi Moby Dick. Rahang kiri dan kanannya
dilengkapi gigi-gigi yang tajam dan runcing, yang panjangnya mencapai 36
sentimeter, sementara gigi-gigi di rahang depan atas dan depan bawahnya mencapai
12 sentimeter. Hewan ini diduga tak hanya memangsa hewan lain yang selautan
dengannya, tetapi juga memangsa sesamanya.
9. Giant Snake
Di banding masa kini, ular
prasejarah berukuran jauh lebih besar. Bahkan ukuran ular dalam film Anaconda tidak
seberapa dibanding ukuran tubuh ular-ular purba tersebut.
Dari fosil yang ditemukan para ilmuwan, diketahui kalau ular purba bisa
mencapai panjang 13 meter dan berat 1 ton lebih. Wilayah hidupnya di tempat
dimana kini menjadi wilayah Amerika Selatan. Ular-ular ini hidup sekitar 60
juta tahun silam.
10. Aquatic Turtles
Nenek moyang penyu modern ini
hidup sekitar 220 juta tahun lalu di perairan yang kini masuk wilayah China.
Tampilan penyu aquatic ini unik, karena meski memiliki cangkang di perut, namun
punggungnya "telanjang". Tidak seperti penyu modern yang seluruh
tubuhnya dilindungi cangkang, sehingga kaki dan kepalanya bahkan dapat ditarik
masuk ke cangkang tersebut.
Seperti halnya kura-kura moden, kura-kura purba bernama latin Odontochelys
semitestacea ini juga lebih banyak menghabiskan waktu di air. Mereka
berenang-renang dan mencari makan di samudera yang luas.
11. Pseudotoothed Birds
Bayangkanlah jika burung yang
hidup saat ini memiliki tubuh seukuran tubuh pesawat Cessna, pesawat kecil
dalam industri pesawat terbang. Mengerikan bukan?
Pseudotoothed Birds hidup di awal periode Paleosen hingga akhir periode Eosen
(sekitar 50 juta tahun lalu). Burung raksasa ini diyakini merupakan salah satu
nenek moyang burung modern yang kita kenal saat ini, dan hidup di
wilayah-wilayah yang kini menjadi wilayah Inggris, namun berkelana hingga
wilayah-wilayah yang kini menjadi wilayah Maroko dan Kazakhstan.
Burung dari keluarga Odontopterygiformes ini memiliki kepala dan
leher mirip angsa, namun bergigi. Bentangan sayapnya bisa mencapai 2-3 meter.
Burung ini diketahui gemar terbang di atas samudera dan juga mencari mangsa di
lautan seperti burung camar modern.
12. Hurdia Victoria
Hewan ini termasuk spesies anomalocaridid yang
telah punah dan hidup pada periode Cambrian (sekitar 505 juta tahun lalu).
Hewan ini diduga kuat merupakan nenek moyang Arthropoda modern dan
masih memiliki garis keturunan denganAnomalocaris.
Hurdia merupakan salah satu organisme kambrium terbesar yang hidup di lautan.
Panjangnya bisa mencapai sekitar 50 sentimeter. Kepalanya memiliki sepasang
cakar besar dan berduri, yang berfungsi untuk menyekop makanan untuk dimasukkan
ke mulutnya.
Hurdia juga memiliki tempurung berongga di depan kepalanya, yang hingga kini
masih belum diketahui apa fungsinya, namun diyakini tak dapat dijadikan sebagai
alat pertahanan diri karena tempurung berongga tersebut memiliki dasar yang
lunak.
Hurdia termasuk hewan predator, atau mungkin juga pemulung. Bentuk cakarnya
yang lebih sederhana dibanding Anomalocaris, menunjukkan bahwa hewan ini
memangsa korban yang lebih lemah darinya.
13. Limusaurus
Dari penemuan fosilnya, hewan ini diketahui memiliki tiga jari pada tangannya
yang digunakan untuk membantunya berdiri dari posisi berbaring.
Limusaurus termasuk keluarga dinosaurus theropodaherbivora (pemakan
tumbuhan) yang hidup pada periode Jurassic, dan hidup di kawasan yang kini
menjadi wilayah Asia Timur, termasuk China.
Dari lokasi temuan fosilnya, para ilmuwan menduga kalau ketika jenis hewan ini
masih hidup, Asia masih terhubung dengan benua-benua lain, dan belum dipisahkan
lautan seperti saat ini.
Yang juga menarik, dari penemuan fosilnya juga muncul dugaan bahwa hewan ini
merupakan bentuk transisi dari evolusi keluarga dinosaurus ke bentuk hewan
bersayap modern.
Limusaurus bertubuh kecil dan langsing, dengan panjang sekitar 1,7 meter.
Penemuan fosil hewan ini merupakan penemuan hewan ceratosaur pertama
dari Asia Timur, yang membuka pengetahuan tentang adanya makhluk ini di zaman
prasejarah. Sekaligus memberi pengetahuan kalau karakteristik hewan ini
memiliki banyak kesamaan dengan coelophysoids dan tetanurans.
Bahkan bentuk fisik hewan ini memunculkan kesimpulan bahwa Limusaurus memiliki
hubungan genus yang erat dengan Ceratosauria clades dan Tetanurae.
14. Giganotosaurus
Hewan ini merupakan keluarga
dinosaurus pemakan daging dengan tubuh terbesar di zamannya, yakni di akhir
periode Mesozoic (sekitar 97 juta tahun lalu). Hewan ini bisa memiliki panjang
hingga 55 meter dan berat lebih dari 8 ton. Hewan ini menjelajahi kawasan berawa-rawa
yang kini menjadi wilayah Amerika Selatan.
Sebelum fosil hewan ini ditemukan, para ilmuwan meyakini bahwa Tyrannosaurus
rex adalah "raja para dinosaurus" karena dinosaurus pemakan
daging (karnivora) ini memiliki tubuh paling besar dari semua fosil dinosaurus
yang ditemukan sebelumnya.
Giganotosaurus berjalan tegak dengan dua kaki belakang besar dan kuat. Namun
demikian, hewan ini diyakini termasuk hewan yang cukup tangkas dalam bergerak
karena ekornya yang tipis dan runcing yang ditengarai digunakan untuk mengatur
keseimbangan tubuh dan untuk membantunya bergerak dengan cepat. Hewan ini
diperkirakan dapat berlari dengan kecepatan 31 meter per jam, relatif cukup
cepat untuk hewan berukuran seperti dirinya.
15. Troodon
Inilah keluarga dinosaurus yang
dianggap sebagai salah satu jenis dinosaurus yang memiliki otak luar biasa
brilian alias amat cerdas. Hewan ini hidup pada akhir periode Cretaceous
(sekitar 75-65 juta tahun lalu).
Kecerdasan hewan ini terindetinfikasi dari ukuran otaknya yang luar biasa
besar, melebihi otak manusia, namun untuk ukuran tubuh, hewan ini termasuk
berukuran mini dibanding jenis dinosaurus yang lain, karena Troodon hanya
memiliki panjang 2,4-3,5 meter, tinggi sekitar 1,7 meter dan bobot 55 kilogram.
Troodon (dibaca tro-odon) memiliki leher panjang, gigi gerigi yang tajam,
bermata besar yang agak menonjol, dan memiliki lengan panjang yang dapat
melipat seperti sayap burung. Ukuran mata hewan ini ditengarai membuat hewan
ini memiliki penglihatan yang amat tajam, dan hewan ini juga ditengarai
memiliki indera penciuman yang amat baik.
Troodon termasuk predator. Kecerdasan otak, ketajaman penglihatan dan
penciumannya, membuat "hewan kecil" ini termasuk yang amat berbahaya
di zamannya. Apalagi karena hewan ini dapat berlari dengan sangat cepat. Jika
Anda pernah menonton film Jurassic Park, Anda dapat melihat betapa sulitnya
untuk lolos dari hewan ini jika telah menjadi target buruannya.
Troodon juga termasuk jenis hewan theropoda. Ada bukti bahwa Dinosaurus
"kecil" berbulu ini merawat sendiri anak-anaknya setelah sang anak
menetas dari telur, dan jika kepepet, hewan ini bisa saja memakan telur
dinosaurus lain.
16. Darwinopterus
Hewan ini merupakan reptil terbang
dan merupakan predator di udara. Mangsanya mamalia dan dinosaurus bertubuh
kecil.
Darwinopterus hidup pada periode Jurrasic (sekitar 160 juta tahun
lalu). Dari 30-40 spesimen yang semuanya ditemukan di Formasi Tiaojishan,
China, diketahui kalau hewan ini memiliki tiga spesies yang berbeda, yang
dicirikan berdasarkan pada ukuran tubuh dan bentuk giginya. Yakni darwinopterus
modularis yang memiliki tengkorak berukuran panjang, darwinopterus
linglongtaensis yang memiliki tengkorak yang lebih pendek, dan darwinopterus
robustodens yang memiliki gigi amat kuat.
Adanya tiga jenis hewan ini diyakini ilmuwan sebagai pertanda bahwa ketiganya
hidup di relung ekologi yang berbeda, dan darwinopterus modularis merupakan
hewan dari genus pterosaurus generasi pertama yang kemudian berevolusi menjadi
darwinopterus linglongtaensis. dan darwinopterus linglongtaensis berevolusi
lagi menjadi darwinopterus robustodens.
Namun demikian, secara umum darwinopterus memiliki ciri khas berupa tulang
hidung yang tipis, tulang pinggul yang memanjang (Illium), dan antara gigi yang
satu dengan gigi yang lain pada rahang, terdapat jarak, sementara di ujung rahang
terdapat gigi yang panjang, lebih panjang dari gigi-gigi yang lain.
Selain itu, hewan ini memiliki tulang tangan yang relatif pendek, bahkan lebih
pendek dari tulang paha, namun memiliki ekor yang panjang, dan memiliki lebih
dari 20 ruas tulang belakang.
17. European Cave Bears
Meski keluarganya yang hidup di
abad modern termasuk hewan pemakan daging (karnivora), beruang yang diduga
punah pada 27.500 tahun yang lalu ini merupakan hewan pemakan tumbuhan (herbivora).
Dari fosil yang ditemukan, hewan ini hidup di gua-gua di sepanjang wilayah
barat Benua Eropa, dari Spanyol hingga Pegunungan Ural di Rusia. Sebagaimana
layaknya hewan purba, European Cane Bears memiliki tubuh teramat besar.
Bobotnya bahkan dapat mencapai 1.000 pon atau 2.000 kilogram.
Semula, para pakar paleontologi menduga hewan ini punah sekitar 30.000 tahun
yang lalu, namun penggunaan radiokarbon untuk meneliti fosil-fosilnya,
menemukan fakta baru bahwa hewan jenis ini punah 3.000 tahun lebih lambat dari
perkiraan semula.
Punahnya hewan bernama latin Ursus spelaeus ini akibat perubahan
lingkungan yang ekstrim yang memicu datangnya zaman es. Suhu yang turun
hingga melampaui titik beku, membuat European Cave Bears kehilangan makanan dan
tak dapat bertahan hidup. Selain itu, mereka juga diduga menjadi korban
perburuan manusia Neanderthal, manusia purba yang hidup di zaman itu.
18. Giant Ape
Kera purba ini memiliki watak
campuran antara gorila dan simpanse. Fosilnya yang ditemukan di Kongo, Afrika,
menunjukkan kalau ketika mati, umur kera itu sekitar 200.000 tahun dari
sekarang.
Kera purba ini bertubuh luar biasa besar, yakni mencapai tinggi 10 meter saat
berdiri, dan memiliki bobot hingga 1.200 pon atau 2.400 kilogram.
Para ilmuwan meyakini, jika mengacu pada penemuan ini, kera raksasa ini lebih
dulu ada di Bumi dibanding manusia, karena berdasarkan berbagai artefak dan
fosil yang ditemukan yang berkenaan dengan manusia, seperti musik, gambar,
jarum dan "alat -alat canggih" lainnya, manusia baru muncul sekitar
50.000 tahun yang lalu.
19. Woolly Rhinoceros
Kerabat badak modern ini diketahui
hidup di wilayah yang kini menjadi negara Inggris dan Thuringia Utara di
Jerman. Fosilnya antara lain ditemukan di Staffordshire, Inggris, pada 2002.
Berbeda dengan badak modern, badak purba ini memiliki bulu yang amat tebal
karena lingkungan di daerah dimana hewan ini hidup, tidak seperti saat ini.
Kala itu. jika musim dingin tiba, suhu turun hingga -22 derajat Celcius.
Sementara ketika musim panas tiba, udara menjadi begitu kering dan panas,
melebihi panasnya udara di abad modern.
Wooly Rhinoceros diduga punah sekitar 42.000 tahun lalu. Dari gigi-giginya yang
tajam, hewan ini diduga termasuk hewan karnivora dan masuk golongan predator.
Belum diketahui dengan persis apa penyebab matinya badak-badak purba ini,
karena ilmuwan tidak menemukan jejak penyakit atau perburuan pada fosilnya.
Diduga, hewan ini mati akibat suatu kejadian yang belum diketahui dipicu oleh
apa.
20. Indohyus
Babi India dari keluarga artiodaktil yang
telah punah ini hidup di wilayah yang kini menjadi negara India, tepatnya di
Pegunungan Himalaya, pada periode Eosen (sekitar 48 jutan tahun lalu). Hewan
mirip rusa kecil ini merupakan kerabat dekat ikan paus.
Fosil hewan ini ditemukan di antara batu-batu di Kashmir oleh ahli geologi
India A Rao Ranga, dan selama lebih dari 30 tahun dia mencoba membongkar batu-batu
itu agar fosil dapat diangkat secara utuh. Sayang, hingga sang imuwan
meninggal, usahanya belum selesai.
Istri Rao kemudian menyerahkan penemuan itu kepada Profesor Thewissen, dan saat
pengerjaan menyingkirkan batu-batu dilanjutkan, salah seorang teknisi mengalami
kejadian yang membuat salah satu tengkorak fosil itu pecah. Dari tengkorak ini
mereka menemukan kalau struktur telinga hewan ini terbentuk dari tulang ectotympanic,
namun dalam bentuk yang sangat tidak biasa karena mirip tengkorak paus dan Pakicetus.
Dengan ukuran tubuh seperti seekor racoon atau kucing lokal India, ciri-ciri
ikan paus yang dimiliki binatang mirip rusa ini menunjukkan tanda-tanda
adaptasi terhadap kehidupan di air. Terutama dari lapisan tulangnya yang berat
dan tebal, mirip tulang kuda nil modern. Ketebalan dan bobot tulang ini
mengurangi daya apung Indohyus, sehingga hewan-hewan ini dapat tinggal di bawah
air. Ini menunjukkan strategi bertahan mirip dengan pelanduk Afrika modern atauchevrotain air
yang ketika terancam oleh burung pemangsa, menyelam ke dalam air untuk
bersembunyi di dasarnya.
21. Glypto Armadillo (Glyptodon)
Kerabat dekat armadillo modern ini
hidup pada periode Pleitosan (sekitar 18 juta tahun yang lalu). Ukurannya luar
biasa besar, karena panjang tubuhnya bisa lebih dari 3,3 meter, dan berat
mencapai 4 ton.
Binatang dari keluarga Glyptodontidae ini mirip kura-kura yang tubuhnya
"dikungkung", dan merupakan hewan herbivora. Ia memakan rumput dan
tanaman lain yang timbuh di dekat sungai dan aliran air yang kecil.
Cangkang pelindung glyptodon terdiri dari lebih dari lempeng tulang tebal yang
disebut osteoderms atau scutes. Setiap spesies hewan ini memiliki pola
osteoderm yang berbeda-beda dan unik.
Namun meski cangkang ini merupakan perlindungan lapis baja, glyptodon tidak
bisa menarik kepalanya ke dalam, tidak seperti kebanyakan kura-kura. Namun
demikian, mereka memiliki pelindung kepala berupa "topi" dari tulang
yang berada di atas tengkorak kepala, dan mereka juga memiliki cincin tulang
untuk perlindungan.
Hewan ini diketahui hidup di Pegunungan Andes, Chili.
22. Smilodon
Hewan ini sering disebut kucing
bertaring tajam, tapi ada yang salah menyebutkannya sebagaiharimau bergigi
pedang.
Smilodon adalah keluarga machairodonts yang telah punah, dan
merupakan hewan endemik Amerika Utara dan Selatan yang hidup pada periode
Pleistosen.
Julukan "gigi pedang" mengacu pada gigi taring di rahang atasnya yang
ekstra panjang, meski hewan ini sebenarnya tidak memiliki hubungan keluarga
dengan harimau yang berasal darisubfamili Pantherinae, sementara Smilodon dari subfamili
Machairodontinae.
Keberadaan smilodon dipublikasikan oleh pelukis naturalis yang juga paleontolog
Denmark, Peter Wilhelm Lund, pada 1841 setelah dia menemukan sejumlah fosil
dari hewan-hewam di gua-gua dekat kota kecil Lagoa Santa, di negara bagian
Minas Gerais, Brasil.
Smilodon memiliki beberapa spesies, namun hanya tiga yang diakui berdasarkan
bukti genetik yang menunjukkan bahwa anggota genus ini merupakan garis
keturunan utama kucing modern (subfamili Felinae).
Yang pertama adalah Smilodon gracilis yang hidup 2,5 juta-500.000
tahun lalu. Ini spesies terkecil dan paling awal, dengan berat antara 55-100
kilogram. Smilodon jenis ini merupakan penerus Megantereon di Amerika Utara,
sehingga ada dugaan bahwa Smilodon ini merupakan hasil evolusi Megantereon.
Yang kedua Smilodon fatalis. Hidup antara 1,6 juta-10,000 tahun lalu, dan
merupakan hasil evolusi Smilodon gracilis. Dari Amerika Utara dan Selatan,
hewan ini "menyerbu" Amerika bagian barat sebagai bagian dari Great
American Interchange. Ada yang menganggap Smilodon californicus dan Smilodon
floridanus yang tak diakui sebagai spesies smilodon asli, merupakan subspesies
dari Smilodon fatalis .
Yang ketiga Smilodon populator. Kucing purba ini hidup antara 1
juta-10.000 tahun lalu di bagian timur Amerika Selatan.
Smilodon rata-rata memiliki bobot sekitar 250 kilogram, namun meski bertaring
tajam, Smilodon fatalis memiliki gigitan yang lebih lemah dari singa modern.
23. Haast's Eagle
Hewan dari keluarga Harpagornis
moorei ini merupakan spesies elang besar yang pernah hidup di Pulau
Selatan Selandia Baru. Mangsanya terutama burung terbang raksasa yang disebut
moa, yang tidak dapat mempertahankan diri dari kemampuan terbang elang ini yang
bisa mencapai 80 kilometer perjam, dan kekuatan cengkeraman jari-jari kakinya.
Haast's Eagles merupakan elang terbesar yang diketahui pernah hidup di Bumi.
Ukuran tubuhnya itu melebihi ukuran burung nasar modern yang terbesar.
Haast's Eagle betina bertubuh lebih besar dari yang jantan. Bobotnya sekitar
10-15 kilogram. Sementara yang jantan "hanya" 9-12 kg. Hewan ini
memiliki lebar sayap yang panjangnya proporsional, tetapi relatif pendek untuk
ukuran tubuh mereka. Jika diukur, panjang sayapnya 2,6-3 meter.
24. Quetzalcoatlus
Hewan ini merupakan keluarga pterosaurus
pterodactyloid yang hidup di Amerika Utara pada akhir periode
Maastrichtian (sekitar 23 juta-65,5 juta tahun lalu), dan merupakan salah satu
hewan terbang terbesar yang dikenal hingga saat ini.
Hewan ini berleher kaku, namun berparuh sangat tajam. Bentangan sayapnya bisa
selebar 10-11 meter. Meski jago terbang, para ilmuwan meyakini bahwa hewan ini
tidak mencari mangsa di udara, melainkan di darat. Mangsanya adalah bayi-bayi
dinosaurus, termasuk bayi Tyrannosaurus Rex.
Sumber: 24 Hewan Purba yang Menyajubkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar pada blog ini, Dilarang meninggalkan link aktif, komentar yang mengandung SARA, PORNOGRAFI maupun ujaran KEBENCIAN. Salam Blogger :)